Mesin Rpm Tinggi

Mesin Rpm Tinggi

RPM yang Ideal untuk Sepeda Motor

Tak jauh berbeda dengan mobil, RPM yang dilakukan oleh sepeda motor juga memiliki nilai idealnya sendiri. Tentunya, hal ini juga dipengaruhi dan bergantung pada jenis sepeda motor apa yang kamu miliki dan gunakan.

Pada sepeda motor biasa, yaitu motor dengan jumlah CC standar di Indonesia, maka angka ideal RPM-nya akan berada pada kisaran angka 1.000 sampai 1.500 RPM hingga 10.000 sampai 12.000 RPM saat mesin sedang dijalankan. Bedanya, pada sepeda motor yang memiliki jumlah CC tinggi, seperti sepeda motor dalam gelaran MotoGP, revolution per menit atau RPM-nya bisa menyentuh sampai ke angka 19.000 RPM. Dan motor-motor ini akan memiliki putaran sampai 316 kali.

Apa Itu RPM secara Umum pada Mesin Sepeda Motor?

RPM mesin merupakan singkatan dari revolution per minute. RPM ini akan berbentuk angka yang akan menunjukkan berapa kali putaran poros engkol atau crank shaft mesin. Jumlah putaran ini akan dihitung dalam hitungan satu menit.

Poros engkol (bahasa Inggris: crankshaft, biasanya mekanik juga menyebutnya kruk as) adalah sebuah bagian pada mesin yang mengubah gerak vertikal/horizontal dari piston menjadi gerak rotasi (putaran). Untuk mengubahnya, sebuah crankshaft membutuhkan pena engkol (crankpin), sebuah bearing tambahan yang diletakkan di ujung batang penggerak pada setiap silndernya.

Hubungan RPM dengan kecepatan dan Efisiensi Bahan Bakar Sepeda Motor

Tentunya Anda mengetahui bahwa kecepatan putaran mesin tidak berhubungan langsung dengan kecepatan putaran roda? RPM mesin sendiri hanya menunjukkan seberapa keras mesin kendaraan bekerja. Jadi, semakin tinggi nilai RPM, maka kinerja mesin semakin tinggi. Maka hal inilah yang menjadi patokan bagi banyak pengendara motor untuk mengetahui kemampuan mesin.

Misalnya saja pada yamaha R15 V3 dengan spesifikasi Daya maksimum 14,2 kW / 10000 rpm dan vega force dengan spesifikasi 6,41 kW / 7000 rpm. Artinya bahwa daya maksimum R15 V3 akan keluar sebesar 14,2 KW pada 10.000 perputaran (revolution) mesin dalam satu menit, sedangkan vega force daya maksimumnya akan keluar sebesar 6,41 KW pada 7000 perputaran (revolution) mesin dalam satu menit. Dengan demikian Anda setidaknya mengetahui bagaimana RPM mempengaruhi tenaga (daya) mesin motor yang dihasilkan.

Lalu bagaimana dengan hubungan RPM dan konsumsi bahan bakar? Dengan semakin keras kinerja mesin, maka akan semakin banyak pula bahan bakar yang digunakan oleh mesin untuk melakukan banyaknya putaran.

Pengetahuan mengenai Apa Itu RPM harus Anda ketahui. Dengan demikian. Dengan mengetahui RPM dan nilainya maka Anda bisa memutuskan seberapa keras mesin bekerja. Jika anda membutuhkan pembelian cash atau kredit motor yamaha dengan DP rendah dan cicilan ringan, maka bisa menghubungi kami sebagai dealer resmi yamaha untuk wilayah Bandung, Kiaracondong, Ciparay, Rancaekek, Purwakarta, Karawang, Sukabumi, Majalengka, Cirebon, Tasik dan Banjar.

Assalamualaikum. Salam sejahtera untuk kita semua sobat.

Mungkin sudah basi dan sudah banyak yang tahu tentang piston speed, namun tak ada salahnya juga kalau kita bahas lagi di sini hehe 😀 .

Apa itu piston speed ? Piston speed merupakan kecepatan maju-mundur atau naik turunnya piston(seher) di dalam blok silinder, dari Titik Mati Bawah(TMB), ke Titik Mati Atas(TMA), begitu pula sebaliknya. Yaps, piston speed inilah yang mempengaruhi batasan aman maksimal putaran RPM mesin.

Setiap piston/seher mempunyai piston speed yang beda-beda sob. Sebagai tolak ukur saja, secara umum piston rata-rata mempunyai piston speed yang berkisar 21 m/s atau 21 meter/detik. Lain lagi ceritanya kalau pistonnya piston high peformance atau piston tipe forged, bisa lebih tinggi lagi. Contohnya saja piston Kawahara model Hi-Com, di tabloid Motorplus menyebutkan piston speednya mencapai sekitaran 22 m/s. Jika mesin dipaksa berputar jauh melebihi batas kemampuan piston speed yang dimiliki, tentu besar kemungkinan piston tidak akan kuat dan berujung pada kerusakan. Oleh karena itu setipa mesin motor komersial selalu dilengkapi dengan limiter RPM, CMIIW.

Bagaimana cara menghitung piston speed ? hitung-hitungan mudahnya seperti ini :

C= Piston speed L= Panjang stroke dalam satuan meter F= Besar putaran RPM

Lantas nanti hasilnya dikonversikan ke 60, karena dalam satu menit ada 60 detik.

Ambil contoh saja pada Yamaha Vixion series yang punya panjang langkah/stroke 58mm. Kita pakai perumpamaan piston speed Vixion berada pada angka 21 m/s .

F= C/(2 x L) F= 21/(2 x 0.058) F= 21/0,116 F= 181,034 putaran/detik

Lantas dikonversikan ke RPM(Rotation Per Minute) = 181,034  x 60 = 10862,04

Yaps, ini berarti Vixion masih mampu digaspol hingga RPM skitaran 10.800. Tapi karena Vixion mengaplikasikan seher/piston tipe forged, sepertinya piston speed nya bisa lebih tinggi deh, CMIIW.

Lantas mari kita pakai hitungan lain yaitu perumpamaan pakai piston Kawahara Hi-com pada Satria FU 150 yang memiliki panjang stroke 48,8 mm dan piston speednya 22 m/s

F= C/(2 xL) F= 22/(2 x 0, 0488) F= 22/0,0976 F= 225,409 putaran/detik

Lantas dikonversi ke RPM(Rotation Per Minute) = 225,409 x 60 = 13524,54

Nah dapat diketahui bahwa Satria FU dengan piston Kawahara “Hi-Com” dapat digaspol hingga batasan RPM sekitaran 13.500.

Nah tentunya batasan piston speed pada setiap motor berbeda-beda sob. Dengan begini, bagi para penggemar kecepatan atau yang suka modif mesin motornya, bisa tahu berapa limiter yang cocok untuk settingan motor hasil oprekannya. Yaps, dengan adanya ECU progamable yang batasan RPM nya bisa disetting, tentu bikin makin JOSS bukan ?

Monggo dihitung sendiri piston speed motor sampean berapa 😀 .

Jika NP ada kesalahan, monggo diingatkan sob 🙂 .

Monggo komentar dan pendapatnya…

Keep Safety Riding Sob …

Salam Otomotif … 😀

Sumber inspirasi artikel : Tabloid Motorplus edisi 887/XVI-02-08 Maret 2016

#Maaf jika ada kesalahan, ambil sisi positifnya saja. #Kalau Modifikasi, ingat Safety. #Barangkali anda mempunyai kabar/berita seputar otomotif atau ingin mengiklankan suatu produk di blog ini, silahkan kontak saya di :

Menerima Order Project Elektronika & Robotika. WA/SMS : 088217082017 Youtube : Nofgi Piston IG : nofgi_piston

RPM adalah – Orang yang memiliki kendaraan pribadi atau sering menggunakan kendaraan pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah RPM. Tulisan RPM ini biasanya akan terlihat di tachometer yang berada di panel instrumen kendaraan motor atau mobil kamu. RPM ini berupa deretan angka meter yang selalu ada di bagian depan setir kendaraan.

Dalam dunia otomotif, biasanya RPM ini akan sering dibahas ketika membicarakan tentang performa mesin kendaraan dan bagaimana spesifikasinya. Oleh karena itu, RPM menjadi indikator yang penting dalam menunjang kinerja sebuah kendaraan. Jadi, hal ini juga menjadi hal yang penting untuk diketahui semua pengendara agar dapat bijak menggunakan kendaraan dan tetap nyaman melakukan perjalanannya.

Lantas, apa pengertian dari PRM itu? Sebagian orang masih menganggap bahwa RPM adalah singkatan dari rotation per minute. Padahal, singkatan yang benar dari RPM adalah revolutions per minute. Satuan ini biasanya digunakan dalam kendaraan untuk mengatur kecepatan dari perputaran terhadap sebuah sumbu dalam waktu satu menit.

Revolutions per minute atau RPM adalah suatu unit satuan hitung untuk sebuah frekuensi. Pada umumnya, unit ini akan dipakai untuk menyatakan kecepatan perputaran atau revolusi per menit. Biasanya, RPM ini juga digunakan sebagai sebuah satuan guna menunjukkan kecepatan hard disk komputer atau kecepatan mesin mobil.

Selain pada kendaraan, RPM juga kerap kali digunakan dalam pengukuran kecepatan bola dalam berbagai jenis cabang olahraga. Adapun salah satu jenis cabang olahraga yang diukur menggunakan RPM adalah olahraga baseball dan golf.

Ketika sebuah bola melayang atau terbang, sambil berputar dengan kecepatan yang konstan atau tidak berubah, maka RPM pun dapat digunakan sebagai unit/alat guna menunjukkan berapa kali bola tersebut berputar dalam satu menit. RPM ini menjadi satuan yang akan menyatakan jumlah putaran yang dilakukan oleh sebuah benda dalam satu menit.

Sedangkan dalam kasus kendaraan seperti sepeda motor dan mobil, RPM akan ditampilkan melalui sebuah panel instrumen yang bernama tachometer. Jika kamu melihat kepada tachometer ini, maka angka yang akan ditampilkan adalah angka nol sampai sembilan.

Dalam hal tersebut, apabila angka tachometer menampilkan angka satu, itu sama dengan 1.000 rpm. Dengan 1.000 rpm ini berarti, poros utama mesin dan poros ongkol mesin telah berputar sebanyak 1.000 kali putaran dalam satu menit. Dengan kata lain, apabila mesin itu berputar sebanyak 1.000 kali per satu menit, itu sama dengan 1.000 rpm.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap tentang RPM, yuk simak informasi berikut ini.

Sumber: Tokopedia.com

Revolution per minute atau RPM adalah angka pada panel tachometer yang menunjukkan jumlah putaran crankshaft atau poros engkol mesin dan dihitung dalam hitungan waktu satu menit. Hal ini menjadi salah satu indikator penting dalam sebuah mesin kendaraan. Biasanya, RPM berbentuk petunjuk busur lingkaran atau lingkaran dengan angka yang berada di sekelilingnya beserta jarum petunjuknya.

Hitungan meter yang terdapat pada RPM itu dikenal dengan sebutan tachometer. Bentuk tachometer ini juga berbeda-beda, tentunya tergantung pada jenis kendaraan apa yang kamu miliki. Adapun salah satu contoh bentuk tachometer yaitu ada yang berbentuk manual dengan bentuk digital atau busur lingkaran.

Angka pada meteran ini umumnya menunjukkan angka dari nol hingga sepuluh. Angka ini masing-masing menunjukkan arti ribuan. Jadi, ketika jarum penunjuk tachometer menyentuh angka tiga, maka artinya putaran pada crankshaft mesin atau poros engkol itu 3.000 RPM. Kemudian, angka inilah yang menjadi penentu kinerja mesin kendaraan guna menunjukkan kerja putaran pada mesin yang berputar setiap satu menitnya.

Karena RPM ini menjadi penentu kinerja pada mesin kendaraan, maka sangat penting untuk para pengendara atau pemilik kendaraan pribadi untuk mempelajari tentang RPM ini. Pasalnya, RPM juga yang nantinya akan menentukan berapa konsumsi bahan bakar pada suatu kendaraan. Sebab, semakin keras kinerja mesin pada setiap menitnya, akan semakin banyak pula konsumsi bahan bakar yang digunakan mesin untuk melakukan perputaran.

Sebagai informasi, crankshaft, kruk as, atau poros engkol adalah sebuah bagian pada mesin kendaraan yang berfungsi mengubah gerak vertikal atau horizontal dari piston menjadi gerakan putaran atau rotasi. Untuk mengubah hal ini, maka crankshaft akan membutuhkan crankpin atau pena engkol, yakni sebuah bearing tambahan yang biasanya diletakkan di ujung batang penggerak setiap silindernya.

Cs = π.d.n Meter/ menit

Karena satuan kecepatan potong (Cs) dalam meter/menit sedangkan satuan diameter benda kerja dalam milimeter, maka satuannya harus disamakan terlebih dahulu yaitu dengan mengalikan nilai kecepatan potongnya dengan angka 1000 mm. Maka rumus untuk putaran mesin menjadi:

Sumber : P4TK BMTI Bandung

Apa Itu RPM perlu dipahami bagi Anda yang memakai sepeda motor sebagai kendaraan operasional sehari-hari. Bukan hanya pada sepeda motor, pada mobil pun, RPM juga akan dijumpai yang menjadi indikator penting pada kinerjanya. Terlebih dahulu pahami pengertian hingga cara membacanya agar Anda bisa lebih bijak dalam memakai sepeda motor maupun kendaraan pada umumnya.

Tachometer untuk Membaca RPM Mesin yang Benar

Setelah mengetahui definisi dari RPM, maka pahami juga bagaimana RPM ini dibaca. RPM sendiri menjadi indikator penting pada sebuah mesin. Anda bisa membacanya dengan mudah karena berbentuk “gauge” atau petunjuk berbentuk lingkaran maupun busur lingkaran. Di sana akan ada angka-angka serta jarum petuntuknya.

Meter yang menjadi penunjuk RPM ini disebut sebagai tachometer. Di dalamnya akan ada angka  hingga 10 dimana masing-masing menunjukkan angka ribuan. Jadi, ketika jarum ada pada angka 2, itu artinya putaran poros engkol mesin adalah 2000 rpm. Cara membaca RPM ini pun sangat mudah dilakukan ketika Anda tahu dasarnya.

Ada bentuk tachometer yang manual maupun digital. Pada sepeda motor, bentuk manual adalah yang paling banyak ditemui saat ini. Arti kata manual ini berarti RPM memakai jarum penunjuk. Pemilihan cara pembacaan manual ini untuk memudahkan pemakai agar lebih mudah dalam membaca RPM.

Angka pada RPM ini biasanya menjadi penentu kinerja mesin. Nilai pada RPM bisa menunjukkan pada Anda seberapa keras mesin motor bekerja dengan berputar berpa ribu kali per menitnya.

Tachometer Alat untuk Membaca RPM Mesin dengan Benar

Sumber: Lksotomotif.com

Setelah pada penjelasan sebelumnya membahas tentang definisi RPM, maka kita juga perlu untuk memahami bagaimana cara agar RPM ini dapat dibaca. RPM sendiri menjadi salah satu indikator penting pada sebuah mesin kendaraan.

Untuk membaca RPM, sebenarnya bisa sangat mudah, pasalnya kebanyakan bentuk pada panel indikator itu berbentuk ‘gauge’ atau sebuah petunjuk yang memiliki bentuk seperti lingkaran atau busur lingkaran. Kemudian, disana akan ada deretan angka dari nol sampai sepuluh beserta dengan jarum petunjuknya.

Alat meter yang menjadi penunjuk RPM biasa disebut dengan tachometer. Di dalamnya terdapat angka nol hingga sepuluh yang masing-masingnya berarti menunjukkan bilangan ribuan. Jadi, ketika jarum pada panel tachometer menunjukkan angka dua, itu berarti jumlah putaran pada poros engkol mesin tersebut adalah 2.000 rpm. Tentu cara membaca RPM ini akan sangat mudah untuk dilakukan jika sebelumnya kamu sudah mengetahui dasarnya.

Pada dasarnya, bentuk panel tachometer ini terdiri dari dua jenis, yakni bentuk manual dan bentuk digital. Tachometer manual adalah jenis panel yang paling banyak digunakan pada kebanyakan sepeda motor saat ini. Hal ini berarti bentuk penunjuk RPM-nya berbentuk lingkaran dengan memakai jarum penunjuk angka. Pemilihan bentuk ini dipilih dengan tujuan agar memudahkan pemakainya lebih mudah ketika ingin membaca RPM kendaraan.

Angka pada RPM ini sering kali menjadi penentu kinerja mesin pada sebuah kendaraan. Karena, nilai yang tertera pada RPM ini bisa menunjukkan seberapa keras kinerja dari mesin motor tersebut. Hal ini tercermin dengan cara berapa ribu kali mesin itu berputar dalam satu menit.

Untuk para pemilik kendaraan, baik itu mobil maupun sepeda motor, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui. Peningkatan angka RPM itu sama dengan peningkatan kecepatan putaran mesin. Peningkatan kecepatan mesin itu berarti output serta kecepatan kendaraan juga akan terpengaruhi.

Dengan kata lain, apabila angka torsinya konstan, maka akan semakin tinggi RPM dan semakin tinggi juga kecepatannya. Tetapi, RPM dan kecepatan kendaraan ini juga belum tentu proporsional. Sebab, output dari kendaraan (tenaga kuda) adalah produk dari torsi yang merupakan gaya putar terhadap mesin. Oleh karena itu, RPM juga akan dipengaruhi oleh kinerja torsi.

Dalam kasus komputer, RPM ini mengacu pada kecepatan piringan hard disk yang berputar dalam hitungan satu menit. Disk dalam hard disk drive (HDD) dibedakan dengan jenis lainnya dengan istilah Platter. Hal ini mengacu pada disk yang berbentuk bundar sebagai tempat direkamnya data pada hard disk.

Saat ingin merekam data pada hard disk, maka platter harus berputar untuk melakukan tugasnya. Semakin tinggi kecepatan putaran platter, maka akan semakin cepat juga hard disk membaca data tersebut.

Di sisi lain, apabila platter berputar dengan kecepatan yang tinggi, maka akan timbul dan terjadi beberapa kerugian. Di antara kerugian yang akan timbul adalah meningkatnya kebisingan putaran dan meningkatnya suhu panas dalam platter dan hard disk. Namun secara umum, semakin tinggi nilai RPM, semakin tinggi juga kualitasnya, dan tentu saja semakin tinggi juga harga jualnya.

RPM yang Ideal untuk Mobil

Setelah mengetahui tentang penggunaan RPM pada mobil, maka kita juga perlu untuk mengetahui berapa jumlah RPM yang ideal untuk kendaraan roda empat tersebut. Kembali pada spesifikasi, sebenarnya jumlah RPM yang ideal untuk mobil ini sangat bergantung pada jenis dan spesifikasi apa yang dimiliki oleh mobil kamu.

Meski demikian, tetap ada jumlah ideal RPM yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan mesin mobil. RPM mobil berada pada angka ideal jika menginjak pada angka dua atau tiga. Pada batasan yang wajar ini, mobil tersebut berarti menggunakan 2.000 RPM hingga 3.000 RPM. Sebagai pengendara mobil, kamu juga harus memperhatikan panel tachometer kamu agar tidak terlalu sering menyentuh garis merah yang berada di atas angka delapan. Sebab, jika hal ini terjadi, maka mobil yang kamu gunakan itu akan rentan untuk mengalami aus.

Apabila RPM yang dihasilkan oleh mobil tersebut semakin konsisten, maka akan semakin ideal juga mesin mobil tersebut untuk terhindar dari kerusakan mesin atau aus. Selain itu, kamu juga sangat perlu untuk memperhatikan kelancaran naik dan turunnya busur RPM pada tachometer. Jika ternyata kamu melihat busur RPM mobil kamu sedikit tersendat, maka kamu harus segera memeriksakan mobil tersebut ke bengkel, karena ada kemungkinan jika mobil itu sedang mengalami kerusakan.

RPM yang Ada Pada Mobil

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, RPM adalah suatu indikator petunjuk kecepatan kendaraan yang dilakukan mesin dalam satu menit. Busur dalam lingkaran panel tersebut akan terus bergerak seiring dengan bertambahnya kecepatan kendaraan mobil dari angka nol hingga angka sepuluh. Pada tachometer mobil, RPM juga memiliki fungsi sebagai pengingat untuk melakukan pergantian gigi mobil.

Perlu diingat, jika masing-masing gigi yang digunakan pada kendaraan memiliki batas kecepatannya sendiri. Jadi, daya putar atau torque yang dibutuhkan untuk menjalankan atau memutarkan masing-masing gigi juga memiliki kecepatan yang berbeda. Perbedaan ini terdapat pada semua jenis mobil, termasuk mobil otomatis dan mobil dengan transmisi manual.

Hal yang membedakan mobil otomatis dan mobil dengan transmisi manual adalah pengguna dan pengendara mobil manual harus mengatur perpindahan giginya secara manual atau mandiri dengan cara mengatur tongkat persneling. Sedangkan, pada mobil transmisi otomatis, sistem lah yang akan mengatur sendiri penggunaan gigi persneling yang tepat untuk dipakai dalam tingkat kecepatan tertentu.

Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolution Per Menit – Rpm)

Kecepatan putaran mesin bubut adalah, kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/ menit. Maka dari itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kecepatan potong dan keliling benda kerjanya. Mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerjanya. Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran mesin bubut adalah:

RPM yang Ada Pada Sepeda Motor

Pada dasarnya, fungsi yang dimiliki oleh RPM dalam sepeda motor sama saja dengan fungsi RPM yang berada pada mobil, yaitu sebagai petunjuk untuk perputaran crankshaft mesin atau poros engkol dalam waktu satu menit. Dalam pengaplikasiannya pada sepeda motor, satu RPM berarti sama dengan satu putaran crankshaft.

Saat kita akan membeli sebuah motor, kita pasti akan sering menemukan pembahasan tentang daya maksimum yang akan dihasilkan oleh motor tersebut dalam istilah spesifikasinya. Jadi, hal ini perlu dipahami oleh calon pembeli guna mengetahui berapa jumlah RPM yang nantinya akan mempengaruhi daya mesin sepeda motor yang dihasilkan.

Adapun contoh penggunaan RPM dalam spesifikasi sepeda motor adalah sebuah sepeda motor A memiliki spesifikasi mesin 8,0kW/9.000 RPM. Maka ini artinya, daya maksimum yang akan dikeluarkan motor A tersebut sebesar 8,0kW pada 9.000 putaran mesin dalam jangka waktu satu menit. Biasanya, semakin tinggi jumlah CC yang dimiliki oleh motor, akan semakin tinggi juga jumlah RPM yang nantinya dihasilkan oleh sepeda motor tersebut.